-->

10 Bahaya obesitas dan penyakit terkait

Obesitas adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika ada jumlah lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Obesitas bukan hanya mengurangi penampilan, tetapi juga menyebabkan gangguan serius pada kesehatan, bahkan bisa menyebabkan beberapa penyakit berbahaya. Beberapa diantaranya adalah:

1. Diabetes. Salah satu bahaya yang mengintai orang dengan berat badan berlebih adalah diabetes tipe 2. Dalam sebuah studi yang diikuti 114.000 perempuan sekitar 14 tahun, menunjukkan jika orang dengan obesitas memiliki risiko 93 kali lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan wanita dengan berat badan normal.
Bahaya obesitas
Ilustrasi Bahaya obesitas

2. Penyakit jantung. Dalam sebauh analisi di 26 studi observasional yang melibatkan 390.000 pria dan wanita, dengan kelompok ras dan etnis berbeda menunjukkan bahwa wanita dengan obesitas menempati risiko 62 persen lebih besar meninggal akibat penyakit kardiovaskular termasuk penyakit jantung, dibandingkan mereka yang memiliki berat badan normal.

3. Menurunnya kesehatan mental. Pada dasarnya tidak ada hubungan sama sekali antara lemak berlebih dengan stres dan depresi. Tetapi beberapa kondisi seperti obesitas kronis bisa menyebabkan komplikasi penyakit lain termasuk diabetes dan gangguan tidur. Hal ini juga diperparah dengan gangguan mental dari dalam si penderita yang menjadikan mereka semakin tertekan. Untuk itu, sebaiknya orang dengan obesitas tidak berkecil hati dengan kondisi yang mereka alami, karena obesitas sebenarnya mudah ditangani asalkan memiliki kemauan yang kuat untuk mengubah gaya hidup.

4. Penyakit kanker. Menurut National Cancer Institute, obesitas dikaitkan dengan risiko beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker kandungan empedu. Ada beberapa alasan mengapa obesitas bisa memicu kanker, salah satunya adalah: sel-sel lemak berlebih di dalam tubuh bisa meningkatkan produksi hormon yang disebut adipokines, hormon tersebut diketahui dapat merangsang pertumbuhan sel kanker.

5. Mempengaruhi reproduksi. Obesitas dapat mempengaruhi berbagai aspek reproduksi wanita. Salah satu studi menunjukkan bahwa program diet yang dijalani oleh penderita obesitas dapat meningkatkan kesuburan pada wanita. Studi lain juga menunjukkan jika 25 persen dari gangguan reproduksi pada wanita disebabkan faktor obesitas. Bukan hanya itu, berat badan berlebih atau obesitas selama kehamilan, dapat meningkatkan risiko keguguran dan komplikasi selama persalinan dan melahirkan.

6. Menurunnya fugsi otak. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa obesitas bisa menurunkan kinerja kognitif otak dan demensia. Obesitas sangat berbahaya bagi kesehatan karena mampu merusak banyak sistem organ. Baru-baru ini telah ditemukan jika obesitas berhubungan erat dengan menurunnya kognitif otak serta risiko penyakit Alzheimer.

7. Hipertensi. Hipertensi atau penyakit darah tinggi terjadi ketika ada peningkatkan tekanan pada dinding arteri yang disebabkan detak jantung yang tidak normal. Orang dengan obesitas memiliki kesempatan lebih besar mengalami tekanan darah tinggi. Pola hidup sehat dengan menjaga asupan makanan plus diimbangi olahraga teratur bisa mengurangi risiko hipertensi.

8. Kolesterol tinggi. Tingginya kadar kolesterol dalam tubuh menjadi salah satu faktor utama penyakit jantung dan stroke. Pola makan yang salah menjadi salah satu faktor utama peningkatakn kolesterol darah, hal ini juga diperparah dengan kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga. Kolesterol tinggi biasanya juga terjadi ketika ada timbunan lemak berlebih di dalam tubuh. Hal ini menjadikan orang yang mengalami obesitas juga mengalami peningkatan kolesterol darah. Kolesterol yang tinggi bisa menyebabkan penyakit berbahaya seperti penyakit jantung, stroke dan perlemakan hati.

9. Asam urat. Mekanisme yang mendasari hubungan antara obesitas dan penyakit asam urat tidak langsung teruji. Namun, studi sebelumnya telah menemukan jika obesitas sangat mungkin menyebabkan resistensi insulin, yang dapat menyebabkan hyperuricemia sehingga memicu asam urat. Selain itu, penelitian juga mengungkap bahwa rata-rata asam urat terjadi kepada orang yang sebelumnya mengalami obesitas.

10. Osteoarthitis (radang sendi). Ada banyak asumsi mengeni bagaimana obesitas dapat menyebabkan nyeri sendi.  Beberapa orang percaya bahwa berat badan berlebih akan memperberat kerja sendi sehingga bisa meningatkan risiko nyeri pada sendi. Obesitas dianggap sebagai penyakit inflamasi sistemik kelas rendah, dan studi terbaru menunjukkan bahwa faktor-faktor metabolik yang berhubungan dengan obesitaslah yang menjadi pnyebab utama nyeri sendi. Dengan demikian, pengaruh utama obesitas pada osteoarthritis mungkin melibatkan interaksi kompleks genetik, metabolisme, dan faktor biomekanik.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel