-->

5 Efek buruk akibat kelebihan protein

Protein pada dasarnya adalah nutrisi yang sangat penting untuk tubuh kita karena dibutuhkan dalam pembentukan otot dan juga pembuatan sel darah merah. Orang-orang yang membatasi asupan lemak dan karbohidrat untuk tujuan penurunan berat badan mendorong mereka untuk mengkonsumsi lebih banyak protein sebagai sumber energi, yang dapat digunakan sebagai tenaga. Beberapa ahli kebugaran dan binaragawan mendapatkan keuntungan dari diet tinggi protein ini. Jika tubuh kekurangan protein, dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan. Salah satu bahaya dari kekurangan protein adalah menurunnya fungsi otak, sulit tidur, anemia, dan lemah. Tetapi kelebihan protein ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan bisa menyebabkan penyakit serius. Beberapa dampak negatif kelebihan protein adalah:
telur sumber protein
telur sumber protein

1. Memicu penyakit Kanker & ginjal. Protein adalah nutrisi yang tidak boleh dikonsumsi secara berlebih, hal ini disebabkan saat seseorang mengkonsumsi protein lebih dari yang dibutuhkan oleh tubuh, maka kelebihan tersebut akan dikonversi menjadi gula dan lemak. Peningkatan kadar gula darah ini selain dapat memicu diabetes juga dapat memberi makan bakteri patogen dan jamur, seperti Candida albicans (candidiasis), serta mendorong pertumbuhan sel kanker. Selain itu, ketika mengkonsumsi terlalu banyak protein, tubuh harus membuang lebih banyak produk limbah nitrogen dari darah, sehingga akan menekan ginjal.

2. Meningkatkan kadar kolesterol. Banyak mengkonsumsi makanan tinggi protein lebih dari yang seharusnya, terutama dari sumber hewani, bisa menyebabkan kenaikan kadar kolesterol darah, yang berkontribusi besar pada pengerasan arteri yang menjadi penyebab utama serangan jantung dan stroke. The National Heart, Lung and Blood Institute merekomendasikan kita untuk menjaga asupan kolesterol tidak lebih dari 200 miligram per hari.  Jika anda khawatir kelebihan protein bisa mengakibatkan masalah kesehatan, imbangi sumber protein anda dari makanan yang mengandung protein nabati seperti kedelai, kacang, brokoli dan jamur.

3. Berbahaya untuk otak. Asupan protein yang berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan organ hati, otak dan sistem saraf kita. Ketika mengkonsumsi protein secara berlebih maka hati akan bekerja terlalu keras, sehingga amonia dan zat beracun lainnya bisa berkembang dalam aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan ensefalopati, sebuah kondisi yang ditandai dengan penurunan otak dan fungsi sistem saraf.

4. Meningkatkan berat badan. Penelitian baru yang disajikan pekan ini di European Congress on Obesity poin menemukan jika kelebihan asupan protein bisa meningkatkan risiko kenaikan berat badan dan kematian jika dilakukan pada orang dengan penyakit jantung. Padahal kita tahu jika protein sangat diperlukan selama diet untuk membuat kita lebih kenyang sehingga tidak membutuhkan banyak makanan. Memang di satu sisi protein membantu kita merasa kenyang, namun di sisi lain kita tetap harus menjaga asupan protein agar tidak berlebihan. Jika anda masih ragu, cobalah beralih ke protein nabati.

5. Meningkatkan risiko osteoporosis. Satu studi mencatat bahwa asupan protein sebenarnya memiliki efek positif terhadap kepadatan mineral tulang, tetapi hal ini terjadi jika kita mencukupi kebutuhan protein dalam jumlah moderat. Sebaliknya, jika kita mengkonsumsi terlalu banyak protein, terutama protein hewani, justru akan meningkatkan risiko pengeroposan tulang. Untuk mengatasi hal ini anda bisa mengambil protein dari kedelai, karena makanan ini merupakan sumber isoflavon yang memiliki efek perlindungan tambahan kepada tulang pada wanita pasca-menopause. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel