Diabetes selama kehamilan, bahaya dan solusinya
Monday, January 25, 2016
Edit
Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang dialami oleh wanita selama kehamilan. Penyakit ini telah mempengaruhi Antara 2 sampai 10 persen ibu hamil. Selama kehamilan, tubuh anda akan menghasilkan insulin untuk memenuhi keperluan bayi anda, terutamanya pada pertengahan kehamilan. Jika tubuh menolak menyediakan insulin tambahan ini, maka kadar gula darah akan meningkat sehingga terjadilah diabetes gestasi.
Diabetes gestasional dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan sehat bagi ibu hamil termasuk buah, sayur, dan memperbanyak aktivitas fisik. Untuk beberapa ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional, suntikan insulin akan diperlukan untuk sisa kehamilan mereka. Sekitar 10 - 20% dari wanita akan membutuhkan insulin. Namun, insulin setelah bayi lahir tidak lagi diperlukan sehingga aman bagi ibu dan bayi.
Bahaya diabetes gestasional pada ibu dan bayi
Jika diabetes gestasional tidak membaik (kadar glukosa darah tetap tinggi) dapat menyebabkan masalah seperti bayi lahir dengan berat badan di atas normal, risiko keguguran dan kematian. Bayi dengan berat badan besar dapat mempersulit proses persalinan sehingga biasanya akan mengalami persanlinan sesar. Selain itu, komplikasi lain yang mungkin terjadi pada wanita dengan diabetes gestasional adalah melahirkan prematur.
Solusi diabetes pada ibu hamil
Berbeda dengan penyakit diabetes pada umumnya, diabetes gestasional biasanya akan menghilang dengan sendirinya pasca kelahiran sang bayi. Tes khusus glukosa darah (Toleransi Glukosa Oral Test) (OGTT) akan dilakukan enam minggu setelah kelahiran untuk memastikan bahwa kadar glukosa darah telah kembali normal. Namun, wanita dengan diabetes gestasional ini harus waspada karena memiliki peningkatan risiko lebih tinggi untuk mengalami diabetes tipe 2 di kemudian hari, oleh sebab itu mereka harus melakukan tes diabetes setidaknya setiap 2 - 3 tahun.
Sangat penting bagi ibu hamil untuk melakukan tes kadar gula darah secara rutin untuk memantau kadar glukosa darah mereka. Hal ini untuk mendeteksi gejala diabetes pada ibu hamil sedini mungkin sehingga pengobatan bisa diterapkan dengan cepat, untuk mengurangi risiko bayi terkena dampak diabetes yang dialami oleh ibu hamil tersebut.
Efek samping penggunaan obat diabetes pada ibu hamil
Seorang ibu hamil yang mengambil insulin atau obat diabetes lainnya dapat mengalami kadar gula darah yang terlalu rendah. Kondisi ini bisa sangat serius, bahkan fatal, jika tidak ditangani dengan cepat. Efek samping obat diabetes tersebut bisa dicegah dengan mengambil dosis yang benar sekaligus rutin melakukan cek kadar gula darah sehingga pengambilan obat diabetes bisa dihentikan ketika kadar gula darah sudah kembali normal. Pastikan penggunaan obat diabetes dengan pengawasan dokter ahli.
![]() |
Diabetes selama kehamilan |
Diabetes gestasional dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan sehat bagi ibu hamil termasuk buah, sayur, dan memperbanyak aktivitas fisik. Untuk beberapa ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional, suntikan insulin akan diperlukan untuk sisa kehamilan mereka. Sekitar 10 - 20% dari wanita akan membutuhkan insulin. Namun, insulin setelah bayi lahir tidak lagi diperlukan sehingga aman bagi ibu dan bayi.
Bahaya diabetes gestasional pada ibu dan bayi
Jika diabetes gestasional tidak membaik (kadar glukosa darah tetap tinggi) dapat menyebabkan masalah seperti bayi lahir dengan berat badan di atas normal, risiko keguguran dan kematian. Bayi dengan berat badan besar dapat mempersulit proses persalinan sehingga biasanya akan mengalami persanlinan sesar. Selain itu, komplikasi lain yang mungkin terjadi pada wanita dengan diabetes gestasional adalah melahirkan prematur.
Solusi diabetes pada ibu hamil
Berbeda dengan penyakit diabetes pada umumnya, diabetes gestasional biasanya akan menghilang dengan sendirinya pasca kelahiran sang bayi. Tes khusus glukosa darah (Toleransi Glukosa Oral Test) (OGTT) akan dilakukan enam minggu setelah kelahiran untuk memastikan bahwa kadar glukosa darah telah kembali normal. Namun, wanita dengan diabetes gestasional ini harus waspada karena memiliki peningkatan risiko lebih tinggi untuk mengalami diabetes tipe 2 di kemudian hari, oleh sebab itu mereka harus melakukan tes diabetes setidaknya setiap 2 - 3 tahun.
Sangat penting bagi ibu hamil untuk melakukan tes kadar gula darah secara rutin untuk memantau kadar glukosa darah mereka. Hal ini untuk mendeteksi gejala diabetes pada ibu hamil sedini mungkin sehingga pengobatan bisa diterapkan dengan cepat, untuk mengurangi risiko bayi terkena dampak diabetes yang dialami oleh ibu hamil tersebut.
Efek samping penggunaan obat diabetes pada ibu hamil
Seorang ibu hamil yang mengambil insulin atau obat diabetes lainnya dapat mengalami kadar gula darah yang terlalu rendah. Kondisi ini bisa sangat serius, bahkan fatal, jika tidak ditangani dengan cepat. Efek samping obat diabetes tersebut bisa dicegah dengan mengambil dosis yang benar sekaligus rutin melakukan cek kadar gula darah sehingga pengambilan obat diabetes bisa dihentikan ketika kadar gula darah sudah kembali normal. Pastikan penggunaan obat diabetes dengan pengawasan dokter ahli.